Pages

Tuesday, September 27, 2011

Kebenaran Di Dalam Hati

Terdetik kata hati untuk membuka blog menulis entry, namun menjenguk blog orang menjadi rutin utama untuk menambah ilmu yang kurang di kepala. *smile*

Jalan - jalan di blog Bro Hamzah, akhirnya berhenti di blog Imam Muda Asyraf. Ketawa sorang - sorang, senyum berlebihan. Entry - entry yang sangat santai tapi penuh pengajaran. Sempat berfikir sejenak, kelakar pulak imam nie. Kelakar yang berisi.

Bila baca entry dan komen pembaca beliau, muncul fikiran di kepala, salah satu contoh sosok tubuh yang perlu lahirkan oleh para wanita untuk menjadi role model di zaman sekarang dan akan datang. Semuanya agar kerja DnT mudah dilaksanakan dan semakin luas melebar dengan adanya sosok yang dipercayai oleh masyarakat.

So, penulis sekarang menjadi penunggu Stokin Putih dan tak sabar menanti entry terbaru. *mengharap macam budak kecik nak ice-cream*

Berbalik kepada blog sendiri. Hokey, penulis macam dah lupa ingatan pada incik blog yang tersayang. Eh, sayang ke? *sengih sensorang*. Sekarang masa tak banyak. Nak lepak depan blog macam dulu - dulu memang tak sempat. Kerja di alam nyata lebih memerlukan. Jadi, hanya benar - benar terluang, baru blog di ceriakan *alasan paling chantek*.

Banyak peristiwa yang penulis alami sejak 2 bulan yang lepas. Manis, pahit, pedas, masam, dan masin semua ada. Pendek kata, semua perasa masuk la. Untuk di ceritakan satu persatu memang tak cukup satu hari.

Apa yang pasti, penulis belajar banyak dari sebalik kaca kehidupan yang berbeza. Dan terkadang pengalaman itu membawa penulis automatik menjadi pujangga yang madah berbicara. *jiwang*

Namun setiap kata - kata yang dilontarkan bukanlah berniat untuk menunjuk baik. Jauh sekali untuk bersifat riak. Tapi jelas untuk menjadi yang terbaik. Siapa yang tak nak jadi baik. Betul tak? *tak betul, ketuk kepala*

Dan memang setiap manusia seringkali tak lepas dari melakukan kesalahan. Termasuk penulis. PASTI! Namun, kita bukanlah sesiapa untuk menjadikan sesuatu yang haram menjadi halal setelah jelas mengetahui kebenarannya. Penulis juga memerlukan teguran, sekiranya diri ini tersilap langkah dalam pergaulan.

Buka mata, buka hati. Terimalah kebenaran, jauhilah kemungkaran. PASTI, yang di ATAS tidak menjauhi ketika kita bersendiri dalam mencari kebenaran yang hakiki. *peace*

p/s: mengharapkan doa kalian.

1 comment:

Baba said...

Ku doakan kau akan menjadi manusia terbilang abad ini, jika orang ramai mengagungkanmu suatu hari nanti, jadiah kamu manusia yg menyedari bahwa dirimu adalah sehina-hina hamba kepada Yang Maha Kuasa, merasa hinamu d hadapan Allah akan meninggikan lagi kemuliaanmu, perasaan kagummu thd dirimu krn orang mengagumimu, itu akan menghinakanmu, maka pedulikan itu. Teruskan berjuang!